Bab 172. Cemburu

Di layar ponsel, terlihat wajah Mas Suma yang memberiku tatapan menyelidik. Aroma kecurigaan menguar dari sorot matanya. Kalau sudah seperti ini, aku tidak bisa menyembunyikan apapun darinya.

“Tadi di sana aku juga bertemu teman SMP. Kebetulan dia yang bertanggung jawab pada pengusaha kecil di kampung,” jelasku, tetapi tidak merubah ekspresinya yang masih kaku.

“Lalu?” ucapnya dengan masih terdengar nada datar.

“Pertemuan tadi, aku hanya sharing pengalaman saja sama para pengrajin. Didampingi Wisnu, kok. Karena nantinya saat operasional, Wisnu yang terjun langsung. Termasuk kunjungan ke tempat-tempat pengrajin.”

“Bersama teman SMPmu itu?”

“Iya. Dia kan yang memang menangani itu. Hanya, aku tidak ikut berkeliling. Wisnu yang mewakili aku nantinya.”

“Kenapa?”

Aku membalas tatapan Mas Suma. Masih dengan sorot yang menandakan kecurigaan, dahinya pun masih berkerut.

“Mas Suma cemburu?” ucapku berganti melempar pertanyaan, sambil menampilkan senyuman.

Wajahnya yang tidak dihiasai senyuman,
Continue lendo este livro gratuitamente
Digitalize o código para baixar o App
Explore e leia boas novelas gratuitamente
Acesso gratuito a um vasto número de boas novelas no aplicativo BueNovela. Baixe os livros que você gosta e leia em qualquer lugar e a qualquer hora.
Leia livros gratuitamente no aplicativo
Digitalize o código para ler no App