Bab 579. Waktunya
“Papa membantu teman yang kemarin karena teringat kalian dulu saat tidak bersama Papa,” ucapnya dengan menunjukkan wajah sendu.
Kami sekarang sudah di apartemen. Aku letakkan bawaan Papa di kamar tidur satunya. Setelahnya kami berbincang sambil menikmati nasi padang kotakan yang aku pesan lewat online. Lauk rendang daging, rendang jengkol, dan tidak lupa rebusan daun singkong dengan sambal hijau berlimpah. Ini kesukaan kami berdua. Dulu Mama sering memasak ini, sampai sekarang. Kecuali rendang jengkol yang dulu selalu di-request oleh Papa.
Aku menatap Papa tidak mengerti. Apa hubungannya membantu teman dan diriku?
“Teman Papa itu adik kelas, baru ditinggal suaminya menikah kembali. Dia yang murni ibu rumah tangga, pontang-panting mencari penghidupan. Sedangkan kedua anaknya masih sekolah. Dia yang sebelumnya hanya tulang rusuk, sekarang dipaksa keadaan menjadi tulang punggung,” ucapnya kemudian terdiam kembali.
Papa menyeruput air putih kemudian ke dapur untuk membasuh tangan. Kemu