Harvey mendengus. Dia tidak mau repot-repot membuang napas untuk berbicara dengan seseorang seperti Juliana, yang jelas-jelas sudah gila.
Alih-alih, dia berpaling ke Alexei. “Aku pergi sekarang. Kau bisa ikut denganku, atau tinggal di sini dan jadi pengikutnya. Tapi ingat—jika kau tetap jadi budaknya, jangan pernah muncul di depanku lagi. Seorang pria yang tidak punya harga diri dan tulang punggung tidak berhak berdiri di hadapanku.”
Mendengar itu, ada sedikit ragu di wajah Alexei.
Ketika Juliana melihat Harvey tidak setuju dengan permintaannya dan bahkan mengganti topik pembicaraan, dia tersenyum dingin.
“Jika kau ingin mati, maka aku akan mengabulkannya. Aku tidak akan menahan diri lagi mulai sekarang. Dan kau, Alexei. Kau bisa mencoba pergi bersamanya… Selama kau bisa menanggung konsekuensinya!”
Raut wajah Alexei dipenuhi dengan keraguan yang lebih dalam. Akhirnya, dia menggigit bibirnya dan pergi bersama Harvey.
Senyum Juliana menjadi beku saat melihat apa yang terjadi.