“Cukup! Apa kau piker kau memiliki hak untuk berbicara di sini?” Seru Dane, maju selangkah.

“Di mana sopan santunmu?”

“Apa kau lupa semua yang telah aku ajarkan padamu?”

“Pemimpin Torres tidak akan berani melawan kita untuk Ruang Surgawi jika kita mengatakannya begitu saja!”

“Namun, kau tidak harus mengatakannya seperti itu!”

“Bagaimana perasaan Pemimpin Torres tentang ini?!”

“Kau akan merenungkan ini ketika kita kembali!”

Setelah memarahi sekretaris, Dane menatap Colton dengan senyum kecil.

“Maaf, Colton. Sekretarisku sedikit terlalu lugas. Tolong jangan pedulikan dia!”

Dia kemudian menatap dingin ke arah sekretaris.

“Apa kau masih belum meminta maaf?”

Sekretaris itu menyilangkan tangannya setelah mendengar kata-kata itu.

“Saya sangat menyesal, Pemimpin Torres.”

“Tidak apa-apa. Jangan khawatir tentang itu.”

“Bukan salahmu kau tidak diajari dengan baik. Lagi pula, mulut yang kotor tidak bisa mengucapkan kata-kata yang baik.”

“Tentu saja kau tidak akan tahu bagaimana haru