Menyaksikan dengan marah saat bilah udara hitamnya menghilang, Daryl pun meraung, "K-kekuatan apa!"Karena Daryl terlalu kaget untuk bergerak, Gerald mengambil kesempatan itu untuk berteriak, “Serang!”Dan begitu saja, cahaya yang menyala-nyala untuk sesaat menerangi seluruh langit! Saat gelombang energi melesat ke segala arah, formasi iblis Daryl menjadi debu dalam hitungan detik!"Tidak!" teriak Daryl yang sedih saat bumi di bawahnya retak dan awan debu beterbangan ke mana-mana! Itu adalah kekacauan yang menjelma ... namun beberapa saat kemudian, semuanya menjadi sunyi senyap.Gerald sendiri sudah memuntahkan genangan darah sekarang dan saat Gerald jatuh pingsan, ia bisa merasakan tubuhnya membeku.Tiga tahun kemudian. Mayberry Commercial Street semarak seperti biasanya.“Sayang, hari ini adalah hari pernikahan saudaramu. Bukankah kita harus pergi lebih awal? Kau telah berdandan selama berabad-abad!”“Baik, Ayah. Tapi, bukankah Paman Kedua sudah ada di sana untuk membantu mengatur
Jam dinding di asrama putra menunjukkan pukul sembilan malam ketika tiba-tiba terdengar teriakan, “Gerald, tolong turun ke lantai satu di asrama 101 dan ambilkan laptopku!”Seorang pria berambut pirang penghuni asrama sebelah membuka pintu kamar Gerald secara tiba-tiba, melempar uang satu dolar ke lantai lalu berbalik pergi. “Oh, iya, satu lagi, belikan aku air mineral di supermarket”Pria berambut pirang itu kembali lagi dan melempar tiga dolar ke lantai. Dua dolar untuk membeli air mineral, satu dolar untuk upah Gerald. “Hei, Blondie! Kenapa semua orang di asramamu selalu menyuruh Gerald melakukan ini-itu? Kenapa kalian sedemikian menyebalkan?”Teman satu asrama Gerald bertanya dengan sikap dingin karena mereka sudah tidak tahan lagi melihat Gerald tertindas. “Kau tinggal satu asrama dengan Gerald, tapi kau masih tidak mengerti? Hei, dengar! Jika kau memberinya satu dolar, dia bahkan akan bersedia memakan kotoran jika kau suruh!” Blondie tertawa puas lalu meninggalkan mereka. Ge
Ternyata selama ini orangtua dan kakak Gerald berbohong perihal mereka yang bekerja di luar negeri. Gerald segera menghubungi orangtuanya. Tentu saja mereka marah setelah mengetahui kakak Gerald membocorkan rahasia kekayaan mereka tanpa izin, tetapi mereka menyadari merekalah yang seharusnya meminta maaf pada Gerald. Ayah Gerald berkata bahwa dia tidak punya pilihan lain, dia ingin anaknya tumbuh menjadi pribadi yang rendah hati. Ia lalu menjelaskan semuanya pada Gerald.Setelah menutup telpon, Gerald menuju bank terdekat untuk mengambil seratus ribu dolar dari akunnya dan berencana menggunakannya untuk berbelanja dengan beberapa kartu kredit hitam yang dikirimkan kakaknya. Sebenarnya sampai detik ini Gerald belum sepenuhnya percaya. Apakah ini mimpi? Tetapi di sisi lain dia sangat bahagia.“Ah, Xavia, seandainya kita belum putus, aku akan membelikan apapun yang kau mau.”“Yuri dan Danny, kalian selalu mempermalukanku dan merendahkan aku selama ini di kampus. Aku penasaran akan seper
“Gerald, kenapa kau harus berpura-pura punya uang?” ejek Xavia.Sementara Rachel masih terkejut melihat kartu black-gold yang diletakkan Gerald di meja kasir. Pasalnya, kartu Universal Global Supreme Shopper hanya dikeluarkan untuk keluarga-keluarga kaya dan berkedudukan tinggi di dunia. Jadi tidak diragukan lagi kalau pemilik kartu itu pastilah orang yang sangat berada. Dari sisi yang lain, Wendy bergegas mengambil kartu itu dan memasukkannya ke alat pembaca. Lalu Gerald mengetikkan tanggal lahirnya sebagai pin dan transaksi berhasil!“Oh, ya, Tuhan!” Semua orang terkesiap.“Pria ini baru saja membeli Hermes edisi khusus seharga lima puluh lima ribu dolar? Dia benar-benar orang kaya!”“Sungguh rendah hati sekali”Para pengunjung memandangi Gerald penuh takjub. Dari tempatnya berdiri, Yuri sungguh tidak percaya dengan yang baru saja disaksikannya. Bagaimana bisa si miskin ini tiba-tiba menjadi kaya? Ada rasa sesak di dadanya. Beberapa saat lalu dia menunjukkan wawasan luasnya
Sayangnya, yang baru saja masuk bukan Gerald. “Danny! Mau apa kamu ke sini?” Ekspresi wajah Naomi berubah ketika dia melihat Danny. Mereka memang satu kelas dan lumayan akrab. Sampai kemudian Naomi tahu bahwa Danny mempermalukan Gerald. Naomi benar-benar kesal padanya. Sayangnya, Danny tidak peduli dan dia tetap masuk meski Naomi menunjukkan sikap tidak suka. “Naomi, kau masih marah? Aku hanya bercanda saja dengan Gerald malam itu. Mana aku tahu ternyata dia mengantarkan kotak itu ke Yuri?” Danny menjawab dengan senyum ceria, mencoba meyakinkan Naomi.Terlihat beberapa undangan mulai berdatangan dengan membawa kado. Ya, Naomi memang berasal dari keluarga kaya dan beberapa kali menawarkan bantuan ke Gerald ketika dia dalam kondisi sulit, tapi selalu ditolak. Sementara Danny sudah mengenal Naomi sejak bangku SMA.“Naomi, apakah ini Gerald yang mau kau kenalkan padaku? Apa yang terjadi?” tanya Alice saat menghampiri mereka. Saat melihat Alice, mata Danny langsung berbinar. Pasalnya,
Gerald bergegas meninggalkan ruang restoran. Naomi dan ketua asrama Gerald, Harper, berusaha mengejarnya. “Gerald! apa yang kau lakukan? Aku tidak bilang kalau aku tidak suka kado darimu!” suara Naomi terdengar cemas. “Gerald, jangan pergi. Tinggallah dulu dan ikutlah makan bersama kami. Akan sangat membosankan kalau kamu nggak ada!” Harper menambahkan.Gerald membalas dengan senyum, “Kalian lanjutkan saja pestanya tanpa aku. Ada pekerjaan yang benar-benar harus aku selesaikan. Tapi satu hal yang aku harapkan dari kalian, kumohon percayalah, aku tidak mungkin membelikan barang palsu untuk Naomi.” Gerald tidak tahu apakah dua temannya itu mempercayainya. Dalam hati ia menyalahkan kakaknya yang memberinya kartu belanja dengan jumlah minimal transaksi yang terlalu besar, lima puluh ribu dolar. Meski Naomi dan Harper terus membujuknya untuk tinggal, Gerald tetap bersikeras memilih pergi.“Apakah si Gembel itu sudah pergi?” sambut Danny setelah Naomi dan Harper kembali memasuki ruang
Di saat yang sama, di dalam ruangan paling mewah di villa itu, seorang pria paruh baya dengan aura kharismatik sedang berbincang dengan para pebisnis. Dia adalah Tuan Lyle, pemilik Wayfair Mountain Entertainment di Mayberry Commercial Street, yang membuatnya otomatis menjadi orang terkaya di kota Mayberry. Secara mengejutkan, tiba-tiba Tuan Lyle berdiri dan berlari keluar ruangan dengan tergesa, tepat setelah dia menutup telponnya. “Ada apa, Tuan Lyle?” Rekan-rekannya bertanya heran.Di ruang depan, Sebastian baru akan berjalan menuju kamarnya ketika kemudian dia melihat Gerald kembali memasuki villa. ‘Untuk apa lagi pria penipu ini datang kemari?’ pikirnya. Dia lalu menawarkan diri untuk membantu Jane membereskan masalah ini.“Nona Jane, sebaiknya kau segera panggil petugas keamanan. Itu cara satu-satunya menghadapi si kampung ini!” Sebastian tersenyum dingin pada Gerald. Jane mengangguk setuju kemudian memberi isyarat kepada para petugas keamanan untuk mendekat. “Berhenti!”
Gerald menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.Padahal dia sudah berusaha menghindari Naomi dan teman-temannya, terutama Alice, yang terlihat tidak suka sejak awal mereka bertemu. Karena itu dia juga tidak mau membuang banyak waktu mencoba akrab dengannya. “Danny yang punya ide untuk pergi ke Emperor Karaoke di Mayberry Commercial Street ini. Jika kau masih berusaha kabur lagi kali ini. Kau bukan lagi temanku!” ancam Naomi. Dia memang tipikal gadis yang suka blak-blakan dan terbuka, bahkan seringkali tidak memperhatikan situasi. Karenanya dia tidak bisa memahami bahwa Gerald bukan dari strata yang sama dengan mereka. Ya, tentu saja sebenarnya sekarang sudah tidak lagi. Melihat Gerald yang hanya mematung tanpa berkata apapun, Naomi kemudian melanjutkan, “Okey, ayo pergi bersamaku dan ikut bersenang-senang! Aku tahu kau pasti takut Danny akan menyulitkanmu lagi kan. Kau tidak perlu khawatir. Jika dia berani berulah macam-macam lagi, aku bersumpah akan memberinya pelajaran!”Ger